Minggu, 19 Januari 2020

Natuna, Pulau Kecil di Ujung Utara Indonesia


Titik merah diatas pulau kalimantan adalah letak pulau natuna.
Ramainya berita tentang Natuna beberapa minggu ini, membuat saya tertarik untuk menulis pengalaman saya, ketika berkunjung ke Kabupaten Natuna, bulan september tahun 2019 yang lalu. Saya kesana dalam rangka tugas dari kantor yaitu ikut serta bersama Mendikbud RI (waktu itu masih Bpk. Muhadjir Effendy) meluncurkan program digitalisasi Sekolah. Yang akan saya ceritakan adalah bagaimana perjalanan menuju kesana dan transportasinya. Natuna merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau, dan merupakan kabupaten terluar Indonesia, seperti pada gambar peta disamping, letaknya jauh diatas pulau kalimantan, dan diatas Negara tetangga Singapura, namun demikian Natuna masih masuk wilayah administratif Kepulauan

Riau. Untuk menuju kesana pertama-tama saya berangkat dari Bandara Soekarno Hatta, menggunakan maskapai Lion Air dengan tujuan Batam (berangkat pukul 06.10) dan kemudian melanjutkan dengan maskapai Wings Air dengan tujuan Bandara Raden Sadjad di Ranai(berangkat 08.45). Saya menggunakan Maskapai Lion Group karena hanya ini Jadwal yang cocok, mengingat penerbangan ke Ranai Natuna hanya 1 kali dan hanya dilayani Wings Air. walaupun dihari tertentu ada juga maskapai Sriwijaya. Penerbangan dari Batam ke Natuna kurang lebih 90 Menit. Agak terkejut ketika Pesawat yang saya tumpangi mendarat di Landasan Pacu Bandara. Ternyata bandaranya cukup besar dan Bagus. Sebagai Kabupaten kecil sekaligus terluar, tentu suasana disana tidak seramai Kabupaten lain di Indonesia. Tidak ada Mall seperti di Jakarta yang menjamur, namun untuk hotel tidak perlu khawatir, sudah banyak tersedia hotel dengan fasilitas yang sudah memadai. Kemudian untuk kendaraan, tentunya anda tidak perlu khawatir, karena disana juga banyak yang menyediakan jasa penyewaan kendaraan. Ketika saya berkunjung kesana, saya menggunakan jasa Penyewaan dari Pelita Rent Car dengan kontak yang bisa dihubungi yaitu bapak Edi (08126572222). Selama tiga hari berada disana, belum banyak tempat yang bisa saya kunjungi, padahal banyak tempat menarik disana. Kemudian untuk sambutan dari masyarakat juga sangat baik, ramah dan sangat baik. Jadi apabila pembaca sekalian akan kesana, tidak perlu khawatir dengan penginapan, transportasi dan tentu saja kuliner. Oya, untuk makanan disana juga sudah banyak ruah makan yang menjual berbagai menu dengan hidangan laut menjadi menu utamanya. Jadi silahkan persiapkan waktu anda untuk menjelajah Kabupaten Natuna. Berikut bebrapa foto gambaran kondisi Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
Bandara Raden Sadjad, Ranai, Natuna


Tampak kantor Bupati yang diselimuti kabut asap. Foto dari Rumdin Bupati
Suasana Bandara, hari itu ada Penerbangan Sriwijaya air
Demikian cerita perjalanan singkat ke Natuna, semoga bermanfaat.


Minggu, 11 November 2018

Berkunjung ke Kilometer 0 Indonesia, Sabang
Tugu Nol (0) kilometer yang terletak di Pulau Weh, Kota Sabang

Deskripsi
Menjelajah Indonesia belum lengkap rasanya apabila tidak mengunjungi tugu Nol kilometer di wilayah paling barat di Indonesia, yaitu Kota Sabang. Terletak di sebuah pulau kecil bernama pulau weh, dan masuk dalam wilayah administratif Kota Sabang, tugu Nol Kilometer ini merupakan destinasi wajib ketika kita berkunjung ke Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam. Saya berkesempatan berkunjung kesana pada bulanAgustus tahun 2018. dan Tercatat sebagai pengunjung ke- 199868 tertanggal 28 Agustus 2018. Nanti akan saya jelaskan bagaimana caranya untuk bisa mendapatkan sertifikat asli bertandatangan dan Stempel asli dari Walikota Sabang.


Transportasi
Mengunjungi Sabang bisa melalui 2 cara yaitu melalui jalur laut dan Udara, namun untuk jalur udara lebih disarankan melalui Bandara Kualanamu di Medan daripada bandara Sultan Iskandar Muda di Banda Aceh, hal ini karena tidak ada pesawat langsung tujuan sabang dari Bandara Sultan Iskandar Muda. Namun terdapat beberapa maskapai seperti Wings Air dan Garuda Indonesia yang melayani rute  ke Sabang melalui Medan, walaupun tidak setiap hari. Saya akan menjelaskan bagaimana mengunjungi Sabang melalui jalur laut. Pertama kita menuju ke pelabuhan kapal feri di Ulee Lheue, jadwal kapal cepat menuju Sabang adalah pukul 09.30 wib, dan menempuh sekitar 50 menit perjalanan ke sabang. Sebenarnya ada kapal Ro-Ro tetapi jika anda tidak menginap di Sabang sebaiknya naik kapal cepat saja. Setelah sampai di Pelabuhan Balohan, Perjalanan dilanjutkan melalui darat dan memakan waktu kurang lebih 1 jam. Saya sarankan anda sudah memesan kendaraan sebelum tiba di Pelabuhan untuk kenyamanan anda, apabila sendiri bisa menyewa Ojek Motor saja. Harga sewa kendaraan disana adalah Rp. 500.000 Untuk 1 hari dan Mobil yang digunakan adalah Kijang Innova. Lebih Murah apabila anda pergi berlima karena akan menghemat Uang anda. Perjalanan kembali ke Banda Aceh adalah pukul 14.30 wib, jadi apabila anda tidak menginap sebaiknya memesan tiket pulang sekalian melalui driver yang mengantar anda, karena biasanya para driver sudah kenal dengan orang pelabuhan. Tiket kapal Cepat adalah Rp. 100.000 per orang untuk satu kali perjalanan.

Sertifikat
Bagaimana mendapatkan kenang-kenangan berupa sertifikat, mungkin banyak yang bertanya-tanya tentang bagaimana cara mendapatkan dan berapa biaya nya, sebelumnya saya sarankan anda memesan sertifikat melalui driver anda ketika baru tiba di pelabuhan balohan, sehingga ketika anda selesai berkunjung sertifikat sudah jadi dan bisa langsung dibawa pulang,tentunya dengan menginformasikan Nama lengkap anda dan Teman2 anda, Biaya pembuatan sertifikat adalah Rp. 35.000 per orang. Namun biasanya akan driver akan meminta uang tambahan seikhlasnya sebagai uang lelah. Karena sekarang mendapatkan sertifikat tidak semudah dulu, maka kita harus minta tolong ke driver untuk bisa mendapatkan sertifikat, biasanya para driver sudah mengenal orang dinas pariwisata sehingga bisa dengan mudah mendapatkannya.Sebagai gambaran bagaimana bentuk sertifikatnya, saya tunjukan sertifikat saya dari walikota sabang seperti dibawah ini :

Sertifikat asli dari Pemerintah kota Sabang.
Sebagai penutup saya sarankan kepada teman-teman pembaca apabila akan berkunjung ke Sabang sebaiknya menginap saja, karena sangat disayangkan apabila hanya sehari saja, banyak tempat yang layak dikunjungi seperti snorkling di Pulau Rubia, mengunjungi pantai dan Masih Banyak lagi Spot lainnya. Berikut beberapa foto yang saya ambil ketika berada di Sabang :
Bus Transkoetaradja yang Melayani Rute ke Pelabuhan Ulee Lheue

Dermaga Pelabuhan Balohan di Pulau Weh Kota Sabang

Jalur Menuju Titik Nol Kilometer, didominasi jalan berkelok dan naik turun

Titik Nol Kilometer Indonesia

Warung yang menjajakan berbagai makanan dan minuman, termasuk Souvenir Aceh

Ujung Pulau weh dilihat dari warung yang berada di kawasan tugu Nol Kilometer

Kapal Express Bahari sedang Sandar di Dermaga Balohan.

Kapal yang akan mengantarkan saya menuju ke Banda Aceh

Perjalanan Pulang dari Pulau weh, Ombak Cukup tinggi saat siang hari.
Demikian sedikit saran dari saya apabila akan berkunjung ke tugu nol kilometer di ujung barat Indonesia. Berliburlah ketika kita masih diberi kesempatan, Indonesia itu luas dan Indahhh...



Selasa, 31 Januari 2017

Geliat Kemajuan Provinsi Kalimantan Utara

Sebuah Provinsi Baru di Pulau Kalimantan yang sedang berusaha membentuk sebuah provinsi besar.

Tarakan
Kota Tarakan, Sebagai gerbang provinsi Kalimantan Utara, terus bersolek dengan mempercantik sarana dan prasarana di semua bidang, termasuk Infrastruktur Baik Bandara, jalan raya, Pelabuhan kapal, dan sarana Akomodasi(Hotel). Tidak sulit menemukan penginapan disana, Mulai Kelas Melati sampai Hotel Bintang 4 bisa ditemukan, Swiss-Bellhotel Tarakan Bisa Jadi hotel yang paling berkelas di tarakan. Sedangkan Untuk sarana transportasi, sudah cukup bagus, namun untuk angkutan umum seperti angkot banyak yang sudah berumur, sehingga kurang begitu nyaman, namun untuk taksi sepertinya sudah bagus, dengan mobil-mobil baru merk Avanza.

Provinsi Kalimantan Utara, dengan ibukota Provinsi di tanjung selor adalah sebuah Provinsi Baru, Provinsi ke 34 ini berbatasan langsung dengan Negara Malaysia bagian Sarawak, waktu tempuh menuju ke Ibukota Provinsi sekitar 90 Menit Dengan Menggunakan Speedboat bermesin Yamaha/Suzuki sebanyak 5 buah. Perjalanan Dengan Dominasi Menyusuri Sungai-sungai Besar Khas Kalimantan, Hanya sekitar 20 menit perjalanan di laut, Satu jam lebih sisanya berupa sungai. Sementara untuk jadwalnya Mulai dari pagi hari hingga sore sekitar pukul 17.00 WITA, Berangkat setiap 15-20 Menit sekali.tergantung cuaca.

Untuk Akses Melalui Udara, tidaklah sulit untuk mengunjungi Tarakan, Hampir Semua Maskapai Nasional Melayani Rute ke Tarakan baik Langsung dari Jakarta atau Melalui Kota Balikpapan, Jadi tidak perlu khawatir jika anda akan berkunjung kesana. Dan jika anda akan melanjutkan penerbangan ke negara tetangga Malaysia,di Bandara Juwata, Tarakan juga ada Maskapai Maswing Milik anak Perusahaan Malaysia Airlines yang melayani Rute Tarakan-Tawau. Dilayani Menggunakan Pesawat Jenis ATR 72-600, Karena Memang waktu penerbangannya juga relatif singkat. Sedangkan untuk menuju wilayah Indonesia Bagian Timur dari Tarakan juga ada Penerbangan menuju Makassar Melalui Balikpapan. Jadi intinya Tarakan tidaklah sulit untuk diakses.

Untuk Sektor Wisata, ada Beberapa obyek wisata yang layak anda coba ketika berada di Tarakan. Diantaranya yang paling dikenal adalah Pantai amal dan Wisata Hutan Mangrove.Di Berbagai Penginapan di Kota Tarakan juga Menawarkan Paket Wisata Harian Untuk Mengunjungi Berbagai Objek Wisata disana. Tentu Dengan Harga yang Menurut saya Masih Sangat Wajar, Bisa Dibilang Murah Jika Dibandingkan Tempat lain di Indonesia.

Sebagai tambahan, berikut beberapa foto yang sempat saya abadikan Ketika berdinas ke Provinsi Kalimantan Utara.
Pesawat Garuda Indonesia Jenis Bombardier CRJ 1000 Melayani Rute Balikpapan-Tarakan PP

Perjalanan Menuju Tanjung Selor, Ini saat masih di laut dan baru akan memasuki Muara Sungai

Suasana di dalam Speedboat, Cukup Penuh Penumpang.

Kecepatan Speedboat Mencapai 50 km/jam. Cukup Cepat Untuk Sebuah Speedboat.

Ketika di Pelabuhan Tanjung Selor dan Akan Berangkat Kembali Menuju Kota Tarakan

Senja di Kota Tarakan dilihat dari lantai 6 Hotel Galaxi.
Mungkin Ini sementara yang bisa saya gambarkan sedikit tentang Kota Tarakan, Mohon Maaf kalo ada salah-salah dalam penulisan nama tempat atau ada pihak yang tidak berkenan, saya hanya menyampaikan apa yang saya rasakan ketika berada Di Tarakan. Silahkan Kritik dan saran saya siap Menampungnya.

Rabu, 09 September 2015

Perjalanan Perdana Kupang - TTU(timor tengah utara)

Bus Paris Indah yang Melayani rute Kupang-Atambua PP

7 Jam Jalan Darat Yang Melelahkan Menuju kab. TTU

Jika Postingan saya sebelumnya menceritakan tentang perbatasan Indonesia - Timor Leste, Kali ini akan saya ceritakan perjalanan saya dalam rangka monitoring dan evaluasi (monev) dewan pendidikan dari  Mulai mendarat di Bandara Eltari Kupang Hingga tiba di tujuan yaitu Kabupaten Timor Tengah Utara(TTU).
Siang itu matahari begitu terik diatas Kota Kupang atau tepatnya di Bandara Udara Eltari, Waktu menunjukan pukul 12.20 WITA, kebetulan bulan oktober tahun 2014 waktu itu memang provinsi NTT sedang mengalami musim kemarau.Perjalanan udara selam 3 jam usai sudah, dan Pesawat jenis Boeing 737-800 garuda indonesia (PK-GNM) yang saya tumpangi telah mendarat dengan mulus di aspal bandara Eltari. Begitu keluar pesawat udara panas langsung menyengat, menyambut kedatangan saya.
Perjalanan ke kabupaten Timor Tengah Utara ditempuh selama (+/-) 8 jam dengan menggunakan jalan darat pun akan segera dimulai.Dari bandara saya menumpang taksi untuk menuju agen bus di Oesapa, begitu tiba disana sudah banyak bus dengan berbagai tujuan antara lain rute Kupang-Soe(kabupaten Timor Tengah Selatan), Kupang-Kefamenanu(Timor Tengah Utara), dan Kupang Atambua(Kabupaten Belu). Namun karena saya belum mengerti akhirnya naiklah saya ke bus dengan tujuan Atambua"Seharusnya jurusan Kefamenanu" walaupun rutenya sebenarnya sama.Keunikan bus di sana yaitu menjemput penumpang hingga masuk ke jalan2 kampung yang kecil, sampai ke depan rumah calon penumpang. Akhirnya setelah berkeliling kampung, bus pun melanjutkan perjalanannya. Barulah kali ini bus melalui jalan utama untuk menuju ke Atambua. Jalanan di provinsi NTT sudah cukup mulus, nyaris tidak ada lobang jalan, Hanya ada beberapa perbaikan jembatan. Namun kondisinya sangat-sangat berdebu dan pohon di kiri-kanan jalan pun tampak kecoklatan dan pegunungan pun tandus, hanya pohon jati yang terlihat masih bertahan.
Seperti inilah kondisi jalan di Provinsi NTT, Mulus tapi tandus.
Setelah 3 jam perjalanan bus sudah memasuki Soe kabupaten Timor Tengah Selatan, dan rasanya sudah sangat lama sekali, namun setelah saya menelpon ke rekan dinas yang ada di TTU, ternyata perjalanan masih panjang. Layaknya di jawa, bus disana juga memiliki rest area atau tempat istirahat dan makan untuk penumpang. Namun kondisinya sangat sederhana dan hanya ada 1 rumah makan padang kecil dan beberapa kios yang menjajakan oleh-oleh. Lokasinya di kecamatan Niki-niki(TTS). Matahari pun sudah mulai condong ke barat tanda hari akan segera sore, rasa gelisahpun sudah mulai saya rasakan mengingat perjalanan masih jauh, saya berpikir bagaimana nanti saya akan turun, dimana?dan apakah ada rekan dinas yang menjemput, mengingat ini adalah kali pertama saya melakukan perjalanan dinas seorang diri.

Namun rasa cemas itu perlahan bisa saya hilangkan, karena rekan di dinas juga selalu memandu saya, dimana lokasi saya, hampir tiap jam mereka selalu memantau melalui telepon. Hari pun sudah beranjak malam dan tanda-tanda lokasi yang saya tuju pun sudah mulai nampak. dimulai dengan gerbang "selamat datang" sederhana dan mulai terlihat deretan rumah penduduk, setelah sebelumnya hanya melewati hutan. Semakin lama keadaan sekitar semakin ramai, jalanan pun sudah semakin lebar layaknya jalan pusat kota, dan benar ternyata itu sudah mulai masuk di Kota Kefamenanu, ibukota kabupaten Timor Tengah Utara. Setelah sekitar 15 menit melintas di kawasan kota kefamenanu, laju bus terhenti, dan seorang bapak-bapak menyapa saya dengan sopan"Pak Agit ya...?"Ternyata beliau adalah pak Yorman, Bapak yang sedari tadi memandu saya semenjak dari bandara. Saya agak sedikit heran, hebat sekali bapak ini bisa tahu bus mana yang saya naiki, padahal banyak sekali bus sejenis dengan rute yang sama dan warna yang sama melintas di lokasi itu.

Rasa lelah terbayar sudah, sebuah perjuangan selama (+-) 15 jam semenjak dari jakarta akhirnya tidak sia-sia, saya berhasil sampai dengan selamat tanpa kekurangan suatu apapun. Dan yang membuat saya terharu adalah sambutan bapak-bapak dari dinas yang begitu luar biasa, kepada yth Bapak Paulus sako tanouf, bapak Yorman, dan Bapak Martinus saya ucapkan terima kasih banyak atas segala bantuan dan dukungannya, sehingga kegiatan saya berjalan lancar.

Dan akhirnya setelah mengobrol sebentar, saya diantar ke hotel untuk beristirahat, dan baru besok pagi saya ke kantor dinas pendidikan kabupaten Timor Tengah Utara.

Sebagai kenang-kenangan dari perjalanan saya kali ini, berikut adalah beberapa foto saya selama berada di kabupaten Timor Tengah Utara.
Pesawat yang saya tumpangi (Garuda Indonesia-PK-GNM)

Salah Satu Sudut kota Kefamenanu

Pasar Kota Kefamenanu

Rekan Dinas yang mengawal saya selama di TTU. kiri adalah petugas polisi yang mendampingi ketika berkunjung ke perbatasan RI-Timor Leste, Tengah Bapak Yorman, Kanan Bapak Martinus
Semoga bermanfaat.Terima Kasih.Ditunggu saja untuk artikel selanjutnya.

Rabu, 29 April 2015

Menyusuri Kehidupan Masyarakat Perbatasan RI-Timor Leste


Pintu Gerbang Perbatasan RI-Timor Leste

Menyusuri Kehidupan Masyarakat Perbatasan RI-Timor Leste

Pagi Tanggal 15 Oktober 2014, Sebelum Adzan subuh saya mulai melangkahkan kaki menuju ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta.Pukul 04.30 Bis yang saya naiki mulai berangkat dari terminal lebak bulus. Sepanjang perjalanan itu, dengan rasa yang bercampur aduk antara senang, panasaran, sekaligus takut, ya karena ini adalah pertama kalinya saya melaksanakan perjalanan dinas ke daerah yang sama sekali belum pernah saya datangi, seorang diri. Namun bagi saya tak ada kata menyerah sebelum kita mencobanya!. Tak terasa bis sudah sampai di terminal 2F Bandara. Setelah Check-in dan melewati beberapa tahapan pemeriksaan, saya sudah berada di ruang tunggu. Pesawat yang saya naiki berangkat pukul 07.15 WIB. Dengan Menggunakan Maskapai GARUDA INDONESIA (GA 438) Dengan Rute Jakarta-Denpasar-Kupang.
Transit di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar Bali
Setelah 1,5 jam penerbangan saya transit di Denpasar, Bali. Woow...Ini Kali Pertama saya singgah di pulau yang katanya begitu terkenal di seluruh dunia, Bangga!Dan Perjalanan pun masih berlanjut, setelah transit kira-kira 1 jam pesawat kembali melanjutkan penerbangan, hampir sama waktu tempuhnya, kira-kira 1,5 jam. Selama Di atas Langit antara Bali-Kupang mata saya dimanjakan dengan indahnya pemandangan laut dibawah sana!Air yang biru, bersih, dan pulau2 kecil yang belum terjamah oleh tangan2 jahil. Kira-kira beginilah penampakannya
Langit Cerah dan tampak di kejauhan adalah Provinsi NTB

Salah Satu Pulau Kecil Di Provinsi NTB
Dan Akhirnya setelah 1,5 jam penerbangan, sampailah saya di Bandara El-tari Kupang. Saya Nggak Tahu Harus bilang apa, tapi kesan pertama di Provinsi NTT adalah cuaca panas yang begitu menyengat. dan signal hape pun sama sekali tidak ada,padahal saya harus menghubungi rekan di dinas pendidikan untuk panduan selanjutnya.Perlu diketahui para blogger,tujuan saya adalah Kabupaten Timor Tengah Utara(TTU),dimana perjalanan darat ke TTU memakan waktu hampir 6 jam.Disinilah petualangan sesungguhnya akan dimulai.Tidak saya ceritakan secara detail, bagaimana saya disana selama beberapa hari.Tapi akan saya berikan beberapa jepretan kamera saya selama disana, termasuk ketika mengunjungi perbatasan antara RI-Timor Leste.

Dan berikut adalah Foto-foto selama saya di kabupaten Timor Tengah Utara:
Tiba Di Bandara El-Tari, Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Rest Area Untuk Beristirahat dan Makan Siang di Kecamatan Niki-Niki

Jalan Menuju Ke Perbatasan RI-Timor Leste di Desa Oecussi

Pos Pantau Perbatasan

Gapura Selamat Jalan Indonesia

Batas Terakhir Jalan Indonesia

Gubug Yang Digunakan Untuk Pasar Setiap Sebulan Sekali
Itulah Kira-kira gambaran keadaan perbatasan indonesia, dan berikut beberapa lagi foto saya selama disana.
Sunset Yang Cukup Indah Dilihat Di Perbukitan Di Desa Oecussi,Dekat Pos Lintas Batas
Demikian yang bisa saya share, mungkin lain waktu akan saya post lagi pengalaman saya menjelajah Indonesia Timur.Salam





Rabu, 28 Januari 2015

KABUPATEN HALMAHERA TIMUR
Adalah Sebuah Kabupaten Di Provinsi Maluku Utara. Dengan Kondisi Geografis Yang Berupa Perbukitan, Menjadikan Kabupaten Ini Mengandalkan Transportasi Laut Dan Udara Sebagai Andalan Utamanya.Namun Demikian Transportasi Darat Juga Sudah Mudah Di Akses, Dengan Kondisi Jalan Yang Sebagian Masih Berupa Jalan Rusak!

Titik"Pintu Gerbang" Utama Dari Kabupaten Halmahera Timur Adalah Bandara Buli, Dimana Bandara Ini Adalah Bandara Yang Dikelola Oleh P.T Antam.Tbk.Satu-satunya Maskapai Yang Melayani Penerbangan Ke Buli Adalah Wings Air, Dengan Menggunakan Pesawat Jenis ATR 72-500, Rute Dari Pesawat Ini Adalah MANADO-TERNATE-BULI.PP. Dimana Kisaran Harga Tiket Untuk Manado-Buli Adalah Rp.750.000,-!Perjalanan Manado-Ternate-Buli Ditempuh Sekitar 90 Menit!Jadwal Pesawat Dari Manado Berangkat Pukul 10.00 WITA, Dan Tiba Di Buli Sekitar Pukul 12.30 WIT. Berikut Adalah Penampakan Pesawat Wings Air Tujuan Buli!



Wings Air Yang Melayani Rute Manado-Buli Via Ternate
 
 Dan Berikut Merupakan Beberapa Penampakan Kab. Halmahera Timur Provinsi Maluku Utara

Bandara Buli
 Kota Maba
Kawasan Pertambangan P.T Antam







Senin, 05 Januari 2015

Menjelajah Eksotisme Papua Barat

                 PULAU MANSINAM, MANOKWARI, PAPUA BARAT


 Manokwari.
 Salam Sejahtera, Pada Kesempatan Yang Baik Ini, Dan Untuk Mengawali Postingan Pertama Saya Di Tahun 2015, Berikut Adalah Sedikit Cerita Dan Rekomendasi Tentang Pulau Mansinam Di Provinsi Papua Barat. Lebih Tepatnya Terdapat Di Kab. Manokwari.
Jika Anda Akan Berkunjung Ke Provinsi Papua Barat, Sempatkanlah Untuk Berkunjung Ke Pulau Mansinam. Pulau Ini Terletak Di Antara Pelabuhan Laut Manokwari.Untuk Mengakses Pulau Ini Tidaklah Sulit. Dari Bandara Rendani Anda Bisa Naik Taksi(Avanza) Menuju Pelabuhan Ketapang Dengan Biaya Rp. 150.000.Atau Kalau Mau Lebih Murah Bisa Naik Ojek Dengan Biaya Antara Rp.20.000-Rp.30.000, Perlu Diketahui Ojek Di Manokwari Bisa Dikenali Lewat Helm Yang Berwarna Orange!.Kemudian Dari Pelabuhan Anda Naik Kapal Kecil Untuk Menyeberang Ke Pulau Mansinam!
Ongkos Kapal Reguler Adalah Rp. 10.000/Orang, Sedangkan Carter Rp.100.000/Kapal.PP
Waktu Tempuh Kurang Lebih Sekitar 15 Menit.Dan Berikut Adalah Beberapa Penampakan Keindahan Pulau Mansinam:
 Prasasti Yang Diresmikan Gubernur Papua Barat


 Bangunan Pertama Yang Menyambut Para Wisatawan

Patung Yesus Yang Menjulang Tinggi Tepat Di Bukit Tengah Pulau

Sekedar Info Bagi Para Teman-Teman Yang Hobi Snorkling, Diving, DLL. Ini Merupakan Tempat Yang Cocok Untuk Menyalurkan Hobi Anda, Karena Selain Lautnya Tenang, Air Lautnya Begitu Jernih Sehingga Semua Yang Ada Di Dalamnya Bisa Terlihat Dengan Jelas!Mungkin Ini Saja Yang Bisa Saya Gambarkan Sedikit Tentang Pulau Mansinam Di Manokwari, Papua Barat!